Monday, February 14, 2011

Jayakarta - Batavia - Jakarta


Ziarah Kota Tua Jakarta ( Jakarta -The Old Town Pilgrimage)

Sejarah kota Jakarta berawal dari tahun 1527 ketika Fatahillah mengalahkan armada Portugis di pelabuhan Sunda Kelapa. Adalah Jan Pieterszoon Coen mengganti nama Jayakarta menjadi Batavia ditahun 1629 dan memperluas wilayah kota sepanjang muara sungai Ciliwung.  Pada masa pendudukan Jepang, mulai tahun 1942 nama Batavia diubah menjadi Jakarta. Dan sejak hari proklamasi kemerdekaan, nama Jakarta tetap digunakan dan ditegaskan pada tahun 1964 menjadi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya.
Bangunan-bangunan situs sejarah utama yang masih tersisa antara lain :  Museum Bahari (Westzijdsche Pakhuizen), Menara Syahbandar (de Uitkijkpost), Museum Sejarah (Stadhuis), Jembatan Kota Intan (Hoender pasarbrug), Toko Merah, Museum Wayang (De Oude Hollandsche Kerk).

Itinerary Paket Ziarah Kota Tua Jakarta sebagai berikut :

Penjemputan di hotel/airport/stasiun KA/shuttle bus pukul 8.00 WIB.

Perhentian 1. Museum Sejarah. Bangunan Balai Kota sekaligus penjara ini dibangun pertama kali tahun 1620 dan disempurnakan kembali tahun 1712. Di tempat ini, Untung Suropati dan Diponegoro dipenjara. Museum ini menyimpan dan memamerkan benda-benda bersejarah perkembangan kota Jakarta (Betawi) sejak jaman VOC dan sedikit benda peninggalan Portugis. 



Perhentian 2. Toko Merah. Bangunan ini diperkirakan didirikan pada tahun 1730 oleh seorang Opperkoopman dan Water Fiscaal yang bernama Gustaaf Willem Baron van Imhoff sebagai rumah tinggalnya.  Baron van Imhoff pernah menjadi Gubernur Jenderal VOC di Batavia tahun 1743 – 1750. Bangunan ini beralih fungsi dari rumah tinggal, hotel, toko dan kantor, dan berpindah kepemilikan sebanyak 49 kali. Sejak tahun 1851 itulah toko keluarga Oey Liauw kong  yang ditemboknya dicat merah dikenal umum dengan nama Toko Merah.



Perhentian 3. Jembatan Kota Intan. Jembatan Kota Intan merupakan peninggalan VOC dibangun tahun 1628 dan dinamai Engleseburg (jembatan Inggris). Jembatan ini dibangun kembali setelah hancur ketika terjadi penyerangan oleh Sultan Agung Mataram, dan dinamai Hoedeer pasarburg (jembatan pasar ayam). Kemudian setelah kemerdekaan, nama jembatan menjadi Jembatan Kota Intan, sesuai dengan nama Kastil Batavia kuno (Bastion Diamant).



Perhentian 4. Museum Wayang. Bangunan yang dibangun tahun 1640 ini dulu bernama De Oude Hollandsche Kerk yaitu gereja untuk orang-orang Belanda. Setelah hancur akibat gempa bumi tahun 1808, bangunan ini berubah fungsi mulai dari pergudangan, lembaga budaya dan pengetahuan sampai di tetapkan menjadi museum wayang. Museum ini memiliki koleksi wayang kulit dan wayang golek beserta peralatan pentasnya, juga wayang – wayang dari beberapa negara. Di samping itu terdapat juga batu nisan Jan Pieterszoon Coen.



Program selesai dan sampai jumpa di lain waktu.

Paket Ziarah berlaku untuk minimum 10 pax.

Paket Ziarah termasuk :
·         Micro/Bus Pariwisata AC
·         Sepeda Onthel (dibonceng)
·         Makan Siang
·         Tiket masuk
·         Pemandu Lokal